Lubuk Pakam,Sumatera Utara-andalas Ratusan massa dari
berbagai Organisasi Kemasyarakat (Ormas) Islam berunjukrasa ke Kantor Bupati
Deli Serdang, Jumat (22/7). Mereka menuntut agar Rumah Makan Babi Panggang Karo
(BPK) yang menjamur di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Lubuk Pakam,
segera ditutup terutama RM BPK Tesalonika.
Selain itu, mereka juga meminta agar kafe, hotel dan tempat karaoke yang
disinyalir sarang prostitsi didesak untuk tutup.
Mengacu pada Perbup Deli Serdang No 68/2016 tentang penataan kawasan
perkotaan Kecamatan Lubuk Pakam sebagai ibukota Kabupaten Deli Serdang, telah
mengatur, Jalinsum hanya diperbolehkan untuk restoran dan atau rumah makan
dengan spesifikasi halal. Atas hal itu, Pemkab Deli Serdang disebut telah
melanggar aturan sendiri. Gabungan ormas yang menyebut kelompoknya Gemas Deli
Serdang ini minta agar Pemkab melakukan tindakan cepat.
Keberadaan RM BPK khususnya di Jalinsum sekitar Kantor Bupati Deli Derdang,
sangat mengganggu masyarakat muslim sekitar, yang notabene adalah masyarakat
yang memiliki karakteristik budaya dan nilai-nilai kearifan lokal."
Demikian pernyataan sikap yang dibacakan mewakili massa, Ketua Muhammadiyah
Deli Serdang, Ibnu Hajar di hadapan Asisten I Pemkab Deli Serdang, Syafrullah,
Kepala Satpol PP, Suryadi Aritonang dan pejabat lainnya usai orasi di ruang
rapat kantor bupati.
Sebelumnya ratusan massa ormas Islam dibawah naungan Front Pembela Islam
(FPI) menyerbu" kantor Bupati Deli Sredang serta DPRD untuk meminta Pemkab
segera menutup Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) TesalonikaDalam orasinya
itu, massa FPI meminta Pemkab Deli Serdang untuk menutup rumah makan tersebut
mengigat sudah merusak tatanan kebhinekaan yang selama ini terjaga dan saling
toleransi.
Mereka menenggat Pemkab Deli Serdang dalam waktu 3 x 24 jam. Menurut Ibnu
Hajar, ada beberapa titik tempat-tempat yang disinyalir sarang penyakit
masyarakat. Tak hanya tuntutan, saran pun disebutkan mereka dalam penyataan
sikap aksinya.
Sebelumnya, seruan takbir juga dilontarkan ratusan massa di depan Kantor
Bupati Deli Serdang. Bahkan, pagar yang ditutup untuk menghadang massa juga sempat
digoyang-goyang. "Ini Tanah Deli," teriak massa. Ustaz Mujahid, yang
dipersilahkan memberikan orasi. "Deli Serdang dibentuk dari para
Kesultanan yang artinya, para pemimpin Kesultanan itu selalu mengedepankan
syariat agama Islam,"katanya.
Dia memohon, agar Pemkab Deli Serdang menutup rumah makan BPK yang menjamur
tak jauh dari Kantor Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam.Pertemuan berlangsung
sekitar 20 menit. Setelah rapat, Syafrullah yang
ditemui tampak sedikit gugup. Dia pun tak bisa memberikan jawaban pasti ketika
ditanya tenggat waktu 3x24 jam, opsi dari massa.
"Kita akan sikapi, kita akan bekerja, kami akan bekerja terus, tapi
jangan dipaksakan. Tanpa izin itu semua," singkatnya.
Usai dari Kantor Bupati Del Serdang, massa bergerak ke DPRD Deli Serdang
untuk menyuarakan aspirasinya dan diterima Wakil Ketua DPRD, Apoan
Simanungkalit. "Nanti akan kita jadwalkan gelar RDP bersama Komisi B, C
dan D," janji Apoan Kemudian rehat sejenak,
Salat Ashar berjemaah di Masjid Al-Ikhlas, samping DPRD. Massa kemudian
menyambangi Polres Deli Serdang, Jalan Sudirman No 8, tepat pukul 16.40 WIB.Menurut
H.Sembiring pemilik RM Tesalonika selama ini dirinya tidak pernah mengganggu
orang dan rumah makan yang didirikannya sudah sesuai dengan aturan yang
dikeluarkan Pemkab Deli Serdang. Aku punya izin IMB dan
Amdal dan semua aturan yang ditetapkan pemkab selalu aku ikuti dan kalau memang
aku cari makan diganggu apa boleh buat aku akan melawan."kata Sembiring.
Ditambahkan Sembiring,pendirian rumah makan Tesalonika dilakukan bukan
semata-mata instant karena lahan tersebut sebelum dibangun pembelian lahannya
dilakukan secara angsur dan sewaktu grand opening dilakukan kami juga mengajak
umat muslim lainnya untuk makan bersama dan semuanya tidak ada masalah,
tegasnya.
Kasat Lantas Polres Deli Serdang, AKP Mulizaldi tampak hadir langsung
menemui massa. Tujuan mereka ke Polres Deliserdang, mempertanyakan harga
pembuatan SIM yang mahal karena harus dilengkapi sertifikat. Anggota Sabhara
pun dikerahkan mengawal jalannya aksi damai dengan mengarahkan massa masuk ke
Mapolres. Kemacetan pun tak terelakkan.Massa dikumpulkan, di halaman apel
Mapolres Deli Serdang untuk menyampaikan orasi. Aksi unjukrasa yang dilakukan ratusan massa
dari Ormas Islam se Kabupaten Deli Serdang pada Jum'at (22/7) sore mendapat
"tantangan" dari pemilk Rumah Makan Tesalonika.
untuk menghindari
bentrokan terjadi, personel Polres Deli Serdang melakukan pengamanan di Rumah
Makan Tesalonika tersebut. Hal itu dilakukan pihak
Personil Polres Deli Serdang karena di kawasan RM Tesalonika telah
berjaga-jaga pemuda sukarelawan