MEDAN - Dinas Perhubungan (Badan) dari Pemprovsu dan PT.KAI Divisi I Sumut memulai pengaktifan kembali jalur-Delitua- kereta api Pancur Medan Batu.reaktivasi ini untuk membangun jalur kereta api Trans Mebidang. "Rencananya
memang induk PT KAI, kami (Dishub Sumatera) yang diusulkan untuk
reaktivasi ini jalur rel Trans Mebidang. Dan ini sudah termasuk dalam
Rencana Pembangunan Nasional," kata Darwin Purba, Kepala Perhubungan
Darat Perhubungan Sumatera Utara, ketika dikonfirmasi, Senin (14/3).
Darwin mengatakan, pembangunan reaktivasi Delitua Pancur Medan-jalur batu sudah termasuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (Rencana) Nasional. Transportasi Sumatera Utara dan PT KAI sudah mulai menilai jalur rel yang ada selama bertahun-tahun. Selain itu, kedua lembaga ini sudah mulai mendekati warga yang tinggal di sekitar rel.
Diketahui, rel kereta-Delitua Pancur Medan Batu ini telah ditutup waktu yang lama dan sekarang ditempati oleh warga. Ribuan rumah permanen berdiri kokoh di sepanjang jalan ini. "Dalam kasus apapun, tanah itu milik PT KAI. Namun, reaktivasi ini memiliki rencana Kemenhub RI.
Jadi Sumatera Dishub berkoordinasi dengan PT KAI, Riknas (Rencana Induk Perkeretaapian Nasional) sudah ada, PT KAI sebagai operator, "kata Darwin. Darwin menjelaskan, untuk realisasi pembangunan ini tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Karena PT KAI dan Transportasi Sumatera Utara Departemen akan berhadapan dengan ribuan orang. Meskipun ini adalah tanah milik PT KAI masih dipenuhi dengan perlawanan dari warga.
"Jadi ada tahap selanjutnya, mulai dari pendekatan kepada warga sampai eksekusi," kata Darwin. Secara terpisah, Manajer Humas PT KAI Divisi I Sumatera Rapino Situmorang mengatakan siap untuk perencanaan reaktivasi Medan-jalur Delitua Pancur batu ini. "Ada dikirimkan kepada kami dari Perhubungan Departemen Sumatera Utara untuk rencana reaktivasi.
Hal ini masih wacana atau usulan. Mengenai tindak lanjut, ya, kita akan lihat nanti bagaimana, "kata Rapino. Rapino mengatakan reaktivasi direncanakan ini sudah termasuk dalam Rencana Pembangunan Nasional. Namun, karena ini akan menjadi sebuah kereta api melacak Trans Mebidang, eksekusi akan tetap otoritas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Medan.
"Setelah mengikuti Sumatera Utara dan Pemko lapangan, kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan Dirjen KA. Setelah itu, konstruksi mungkin sudah dilakukan," kata Rapino. konstruksi, kata Rapino, tetap harus dilakukan oleh PT KAI.
Karena itu pembangunan rel kereta api, PT KAI kompeten. Sementara infrastruktur dan infrastruktur yang didirikan oleh pemerintah. "Mari kita lihat dulu bagaimana tindak lanjut dari Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan nanti. Jika PT KAI sudah siap,(sindo.com)
Darwin mengatakan, pembangunan reaktivasi Delitua Pancur Medan-jalur batu sudah termasuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (Rencana) Nasional. Transportasi Sumatera Utara dan PT KAI sudah mulai menilai jalur rel yang ada selama bertahun-tahun. Selain itu, kedua lembaga ini sudah mulai mendekati warga yang tinggal di sekitar rel.
Diketahui, rel kereta-Delitua Pancur Medan Batu ini telah ditutup waktu yang lama dan sekarang ditempati oleh warga. Ribuan rumah permanen berdiri kokoh di sepanjang jalan ini. "Dalam kasus apapun, tanah itu milik PT KAI. Namun, reaktivasi ini memiliki rencana Kemenhub RI.
Jadi Sumatera Dishub berkoordinasi dengan PT KAI, Riknas (Rencana Induk Perkeretaapian Nasional) sudah ada, PT KAI sebagai operator, "kata Darwin. Darwin menjelaskan, untuk realisasi pembangunan ini tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Karena PT KAI dan Transportasi Sumatera Utara Departemen akan berhadapan dengan ribuan orang. Meskipun ini adalah tanah milik PT KAI masih dipenuhi dengan perlawanan dari warga.
"Jadi ada tahap selanjutnya, mulai dari pendekatan kepada warga sampai eksekusi," kata Darwin. Secara terpisah, Manajer Humas PT KAI Divisi I Sumatera Rapino Situmorang mengatakan siap untuk perencanaan reaktivasi Medan-jalur Delitua Pancur batu ini. "Ada dikirimkan kepada kami dari Perhubungan Departemen Sumatera Utara untuk rencana reaktivasi.
Hal ini masih wacana atau usulan. Mengenai tindak lanjut, ya, kita akan lihat nanti bagaimana, "kata Rapino. Rapino mengatakan reaktivasi direncanakan ini sudah termasuk dalam Rencana Pembangunan Nasional. Namun, karena ini akan menjadi sebuah kereta api melacak Trans Mebidang, eksekusi akan tetap otoritas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Medan.
"Setelah mengikuti Sumatera Utara dan Pemko lapangan, kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan Dirjen KA. Setelah itu, konstruksi mungkin sudah dilakukan," kata Rapino. konstruksi, kata Rapino, tetap harus dilakukan oleh PT KAI.
Karena itu pembangunan rel kereta api, PT KAI kompeten. Sementara infrastruktur dan infrastruktur yang didirikan oleh pemerintah. "Mari kita lihat dulu bagaimana tindak lanjut dari Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan nanti. Jika PT KAI sudah siap,(sindo.com)