Medan Punya Tempat Wisata

Berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Medan yang paling menarik

1.Hill Park Sibolangit


Taman bermain terbesar di Sumatera Utara, yang terletak dalam kontur area pegunungan dan berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari  Medan.  perbukitan hijau yang terbentang  merupakan daya tarik lain yang dimiliki tempat wisata di Medan ,  udaranya juga masih sejuk dan bersih. Tak heran kalau setiap hari libur banyak keluarga singgah ke sini. Dan  taman bermain ini hanya dibuka pada akhir pekan (Sabtu & Minggu) dan hari libur lainnya. Untuk tiket masuk Hillpark Sibolangit sebesar Rp 10 ribu per orang. Atau, Anda dapat membayar sebesar Rp 45 ribu per orang untuk biaya tiket masuk dan biaya tiket wahana sebanyak 15 kali bermain. terkadang pihak management Hillpark mengadakan promo dengan menjual Voucher seharga 100.000 bebas masuk dan semua permainan berlaku selama 6 bulan

Alamat Taman Bermain Hillpark Sibolangit: Jl. Jamin Ginting Km. 45, Medan
Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: 3.549268,98.659529
 

2.  Penangkaran Buaya Asam Kumbang

Di tempat ini terdapat ribuan Buaya darat dalam berbagai jenis usia yang ditangkar dalam bermacam-macam kandang. Terletak di Desa Asam Kumbang, penangkaran binatang predator buas ini dikelola oleh sebuah keluarga yang memanfaatkan halaman belakang rumah sebagai tempat penangkaran. Alhasil, tempat penangkaran yang semula adalah peliharaan biasa saja oleh keluarga terebut pada akhirnya bertransformasi menjadi sebuah penangkaran buaya di Medan yang menampung sekitar 2.600 ekor buaya yang kebanyakan dari spesies buaya muara. Kini, objek wisata Medan yang satu ini menjadi tempat penangkaran buaya terbesar di dunia di susul Madras Crocodile Bank Trust di Tamil Nadu, India yang mengoleksi sekitar 2.483 ekor buaya dari 14 spesies. Selain di Medan,  Penangkaran Asam Kumbang Wisata Menarik Medan “Aman, Nyaman, dan Bersih” telah berdiri sejak tahun 1959. Biaya masuk penangkaran buaya asam kumbang medan, termasuk wisata murah karena biaya masuk ke objek wisata menarik Medan ini cuma Rp 5000  

Selain ribuan koleksi buaya dari semua umur, penangkaran buaya Medan memiliki koleksi hewan seperti kura-kura, ular dan beberapa hewan lainnya. Selain itu, akses ke penangkaran Asam Kumbang cukup mudah dan dapat dilalui oleh semua alat transportasi Medan seperti angkot, becak maupun sepeda motor dan mobil.
Untuk lebih singkat tentang profile Penagkaran Buaya Asam Kumbang sebagai berikut”
Pemilik: Lo Than Muk
Alamat Penangkaran Asam Kumbang: Jl.Bunga Raya II No. 59  Sunggal , Kecamatan Medan Selayang  Kota Medan, Sumatera Utara
Buka: Pukul 09.00 Wib – Pukul 17.00 Wib

Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: 3.566406,98.6195382


 3. Masjid Raya Al Mashun

Masjid Raya Al Mashun atau juga dikenal dengan Masjid Raya Medan ini telah berusia lebih dari 100 tahun sejak dibangun pertama kali pada 21 Agustus 1906. Terletak di jantung kota medan,Secara arsitektural, bangunan masjid ini mengadopsi corak bangunan campuran Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah. Bangunan nya begitu unik   berbentuk bundar segi delapan dan memiliki 4 serambi utama di bagian depan, belakang, serta samping kiri dan kanan. Sekaligus pula ke-4 serambi tersebut menjadi pintu utama masuk ke masjid.

Masjid Raya al-Mashun mulai dibangun pada 21 Agustus 1906, selesai dan dibuka untuk umum pada 10 September 1909 M. Saat itu, yang berkuasa di Kesultanan Deli adalah Sultan Mamun al Rasyid Perkasa Alamsyah IX. Seluruh biaya pembangunan masjid, yang diperkirakan mencapai satu juta gulden ditanggung sendiri oleh Sultan. Masjid ini merupakan masjid kerajaan, oleh sebab itu dibangun sangat megah. Ketika itu, Sultan berprinsip, kemegahan masjid lebih utama daripada istananya sendiri. Ada tiga sebutan populer untuk masjid ini yaitu: Masjid al-Mashun,
                                                                                                                       
Masjid Raya al-Mashun merupakan kebanggaan warga Medan saat itu. Seiring perkembangan, kemudian terbentuk sebuah pemukiman baru di sebelah masjid yang disebut Kota Maksum, sehingga jamaah masjid semakin ramai. Saat ini, selain menjadi pusat ibadah kaum muslim di kota Medan, Masjid al Mashun juga menjadi daerah tujuan wisata yang dikunjungi para turis domestik dan mancanegara. Salah satu kelebihan masjid ini adalah, masih dalam bentuknya yang asli, belum mengalami perubahan yang spesifik. 

Alamat Masjid Raya Al Mashun: JL. Sisingamangaraja No. 718, Medan
Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: 3.575173,98.687369
 


4. Graha Santa Maria Annai Velangkanni

Di samping bangunan gedung utama, ada sebuah bangunan kecil bernama Kapel Maria, sebuah tempat berdoa kepada Bunda Maria yang penuh dengan bunga-bunga dari peziarah dan berdoa Rosario di tempat tersebut.
Inilah salah satu destinasi wisata di rohani di Medan, sebuah gereja umat Katolik yang sangat unik. Secara arsitektural, bangunan Graha Santa Maria Annai Velangkanni hampir mirip sebuah kuil Hindu. Pada awalnya gereja ini diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di kota Medan, dan dalam perjalanannya terbuka bagi seluruh umat.Nama Annai Velangkani, yang berarti Bunda dari Velangkanni, dijadikan sebagai nama gereja dan merupakan sebuah persembahan kepada Bunda Maria yang pernah menampakkan diri di pesisir Velangkanni, Tamil Nadu, India pada abad 17. Bangunan gereja ini begitu megah, oleh karenanya berfoto menjadi sebuah kegiatan yang paling sering dilakukan wisatawan selain tentu saja berdoa

Didesain oleh Pastor James Bharataputra S.J. Gereja ini dibangun pada September 2001 pembangunan graha mulai dilakukan selama empat tahun dengan biaya yang dihabiskan sebesar Rp 4 miliar. Dan kemudian di resmikan pada tanggal 1 Oktober 2005. Keunikan graha terletak pada keaslian arsitektur Indo-Mogul, setiap ornamen dan pewarnaan dilakukan oleh tangan-tangan amatir dengan makna dari kitab suci. Bangunan berbentuk menara candi terdiri dari dua tingkat. Lantai dasar dijadikan aula, lantai pertama tempat beribadah dan balkon yang 14 jendelanya menceritakan jalan salib. Buat anda yang tertarik untuk mengunjungi dan melihat setiap sudut bangunan, anda bisa langsung datang ke tempat ini. Akses jalan ke graha ini pun cukup mudah dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Lokasi Graha Santa Maria Annai Velangkanni berada di Taman Sakura Indah, Jalan Bunga Sakura III no.10 Kel.Tanjung Selamat Kec.Medan Tuntungan 
Alamat Graha Santa Maria Annai Velangkanni: Jl. Sakura III No. 7-10 Tanjung Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: 3.548061,98.608688



5. Rumah Tjong A Fie (Tjong A Fie Mansion)

Inilah salah satu tempat wisata sejarah di Medan, sebuah rumah di mana Anda dapat mengetahui budaya Melayu – Tionghoa hingga riwayat kota Medan. Rumah ini terletak di Jln. Ahmad Yani, Medan. Secara arsitektural, bangunannya didirikan dengan gaya campuran arsitektur China, Eropa, dan Melayu. Tjong A Fie adalah seorang saudagar kaya di masa lampau yang pernah menjadi jutawan terkaya se-Asia tenggara pada masa itu. Sukses besar diraihnya dalam bisnis perkebunan hingga perusahaan kereta api. Di masanya, Tjong A Fie disegani dan dihormati oleh kolonial Belanda hingga Sultan Deli. Oleh karena sifat dermawannya, dia menjadi pemimpin komunitas keturunan cina di Medan yang dihormati.

Tjong A Fie  adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera, Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda.Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai "Kapitan Tionghoa" (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api
Alamat Rumah Tjong A Fie: Jl. Jend. A. Yani No. 97-99, Medan
Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: 3.585395,98.680234

 



6. Istana Maimun

Istana Maimun adalah peninggalan Kerajaan Deli yang terkenal, sebuah istana berwarna kuning berdiri megah di tengah Kota Medan dan menjadi ikon kota metropolitan tersebut. Anda dapat menjumpai istana ini di Jln. Brigjen Katamso Kec. Medan Maimun, Medan. Secara arsitektural, bangunan Istana Maimun didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu.  


Di tempat wisata Medan yang satu ini, Anda dapat menyaksikan ragam koleksi yang dimiliki istana di masa lampaunya. Beberapa di antaranya adalah koleksi foto sultan, singgasana sultan, hingga sejarah Kerajaan Deli. Untuk dapat masuk ke Istana Maimun ini, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 8 ribu per orang. Istana ini buka mulai dari pukul 8 pagi hingga 5 sore 

Daya tarik Istana Maimun Medan tidak hanya pada usia bangunan, namun juga pada keunikan desain interiornya. Secara arsitektural, bangunan ini mengandung perpaduan berbagai unsur kebudayaan, yaitu Melayu, Islam, India, Italia, Belanda, dan Spanyol.

Bentuk jendela serta pintunya yang tinggi dan lebar merupakan pengaruh dari arsitektur Belanda, sementara beberapa pintu lainnya memperlihatkan pengaruh arsitektur Spanyol. Adanya lengkungan pada atap dengan tinggi sekitar 5-8 meter menunjukkan pengaruh Islam. Lengkungan ini mirip dengan perahu terbalik, terkenal dengan sebutan pilar lengkungan persia yang juga populer di Turki, Timur Tengah, serta India.
Bangunan istana ini memiliki 40 kamar dengan 20 kamar di lantai atas dan sisanya di lantai bawah. Selain itu juga masih ada gudang, dapur, empat kamar mandi, serta penjara. Beberapa material untuk membangun istana ini berasal dari Eropa, seperti marmer, teraso, dan ubin lantai. Bangunan Induk atau Balairung memiliki luas 412 meter persegi. Di sinilah singgasana Kesultanan Deli berada. Anda dapat mengabadikan foto dengan latar singgasana tersebut tatkala berkunjung ke Istana Maimun Medan. Tahta singgasana didominasi warna kuning. Secara keseluruhan, bangunan Istana Maimun Medan ini memang berwarna kuning. Warna ini dianggap sebagai warna kebesaran oleh suku Melayu. i atas singgasana sultan itu terdapat lampu kristal bergaya Eropa yang menerangi singgasana. Singgasana ini masih digunakan hingga kini pada seremoni-seremoni khusus, misalnya penobatan sulatan atau ketika sultan menerima sembah sujud dari para anggota keluarga di perayaan hari-hari besar Islam.

Pengaruh gaya Eropa pada Istana Maimun Medan terlihat pada perabotan-perabotan, seperti meja, kursi, dan lemari. Perabotan-perabotan tua ini dibuat dengan begitu detail dan rumit. Rasa takjub terhadap kemegahan objek wisata Medan yang satu ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Anda dapat menyaksikan hiasan pada interior istana yang penuh warna dan mendetail, menyuguhkan sebuah tatanan yang rapi dan indah.

Alamat Istana Maimun: Jl. Brigadir Jendral Katamso, Medan
Peta lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: 3.575243,98.683805