Ilmuwan : Pokemon Go Kacaukan Otak Penguna

Awal bulan ini, ada pernyataan yang mengatakan jika bermain Pokemon Go sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan mental kita. Hal ini karena game itu memaksa orang untuk lebih sering pergi ke luar dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dalam beberapa kasus terbukti bermanfaat karena menolong orang mengatasi kegelisahan sosial.

Akan tetapi, sekarang muncul pendapat baru yang menyatakan jika Pokemon Go sebenarnya mengacaukan otak kita. Pendapat ini disampaikan oleh Elah Barenholtz, Ph.D., seorang associate professor di the Center for Complex Systems and Brain Sciencies di Florida Atlantic University yang mengatakan jika efek bermain Pokemon Go serupa dengan efek obat-obatan.
Menurut Barenholtz, “Game itu menyebabkan efek serupa dengan efek yang disebabkan obat-obatan yaitu merangsang bagian pusat penghargaan di otak secara buatan. Kita mengacaukan diri sendiri dengan memberikan diri sendiri stimulan dan respon balik yang belum pernah kita temui sebelumnya. Dan seperti obat-obatan terlarang, Anda tidak pernah tahu kemana hal ini akan berakhir.” Jadi kenapa Pokemon Go berbeda dengan video game lain? Ternyata keterlibatan kehidupan sehari-hari dan pergi ke dunia nyata yang menjadi elemen pembeda.
“Saat Anda keluar dan berlarian di sekitar lingkungan dan Anda memperoleh timbal balik dari video game itu dalam waktu yang sama, Anda sekarang memiliki perwakilan yang lebih kaya di otak Anda yang jatuh ke dalam game itu lebih  dalam, bahkan jika Anda tahu secara kognitif jika game itu palsu,” tambah Barenholtz.
“Seperti ilusi, Anda tahu jika ilusi itu tidak nyata, tapi ada sebagian dari otak kita yang percaya. Saya pikir jika Anda semakin lebih percaya, maka penghargaan yang diterima lebih menarik dan lebih adiktif,” terangnya.
Tapi perlu diketahui jika teorinya saat ini hanyalah teori spekulatif dan belum ada penelitian terkait hal ini. Tapi tentunya jika kita tidak bermain Pokemon Go secara berlebihan, maka efek yang dibicarakan profesor ini akan berkurang.